(Banyak pihak seperti lembaga studi,
lembaga penelitian, termasuk dari kalangan institusi Islam yang ‘sok modern,’
‘sok pro kebebasan,’ menyimpulkan bahwa Islam menindas kaum perempuan. Islam
adalah agama yang melegalkan perilaku kekerasan terhadap perempuan. Islam
membatasi ruang gerak kaum perempuan dan seterusnya. Ironisnya, kesimpulan ini
sering diangkat oleh para peneliti Muslim di Indonesia. Kalau lembaga-lembaga
femisnis, tidak anehlah. Sementara banyak para peneliti Muslim Indonesia
berkesimpulan begitu, berita di bawah ini adalah fakta sebaliknya yang datang
dari sarangnya kekebasan sendiri yaitu Amerika Serikat. Berita-berita seperti
ini menyiratkan bahwa kebenaran itu akan berbicara dengan sendirinya,
historically and naturally. Moef)
Brisbane (ANTARA News) – Mantan pendeta asal Amerika
Serikat (AS) yang memeluk Islam sejak 1991, Yusuf Estes, mengatakan, Islam
merupakan agama yang tidak hanya terpesat perkembangannya di dunia tetapi juga
lebih menarik perhatian kaum wanita di berbagai belahan dunia.
“Perbandingan antara wanita dan pria yang memeluk
Islam adalah 10 berbanding dua,” katanya di depan ratusan orang warga Kristen
dan Muslim yang memadati aula kota (city hall) Brisbane, Australia untuk mendengarkan
ceramahnya tentang Islam yang damai Minggu.
Ulama Muslim AS yang merupakan imam di sebuah
instalasi militer AS di Texas dan pendakwah di Biro Penjara Federal AS sejak
1994 itu mengatakan, kaum wanita yang kini lebih dominan sebagai pemeluk Islam
daripada pria ini menunjukkan ketertarikan mereka pada agama yang menempatkan
posisi mereka tinggi dan mulia.
“Mengapa lebih banyak wanita yang memeluk Islam dari
kaum pria? Apakah karena mereka mau dipukuli (pria Muslim)?” katanya bergurau
untuk menepis anggapan keliru sejumlah pihak di luar Islam bahwa hak-hak wanita
tidak dihormati dalam Islam.
Islam tidak menyalahkan kaum wanitanya atas apa yang
dilakukan oleh Hawa yang bersama Nabi Adam memakan buah kuldi yang dilarang
Allah SWT sehingga mereka diturunkan ke bumi dan diampuni Allah kekhilafan
mereka.
“Dalam Islam, kita (setiap manusia) bertanggung jawab
terhadap apa yang kita lakukan…,” katanya.
Dalam ceramahnya yang berlangsung sekitar satu
setengah jam dan dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab itu, Yusuf Estes juga
memaparkan fakta bahwa jumlah umat Islam kini mencapai lebih dari 1,2 miliar
jiwa dan menjadikannya agama dengan perkembangan terpesat di dunia.
Namun, kendati Islam diturunkan Allah SWT di jazirah
Arab, tidak berarti bahwa Islam identik dengan Arab. Bahkan, lebih dari 80
persen pemeluknya adalah orang-orang non-Arab, katanya.
Hanya saja, masih banyak orang yang salah faham
tentang Islam dan para penganutnya, termasuk mereka yang menemukan kebenaran
ilahiah dengan menjadi Muslim, kata Yusuf Estes.
Ia mencontohkan bagaimana banyak orang di Amerika
terkejut dan mereka-reka alasan orang-orang tenar masuk Islam, seperti saat
mereka pertama kali mengetahui petinju legendaris, Cassius Marcellus Clay Jr,
masuk Islam tahun 1975 dan berganti nama dengan Muhammad Ali.
Hal yang sama juga menimpa publik Inggris saat mereka
mengetahui penyanyi kenamaan mereka, Cat Stevens, memeluk Islam dan berganti
nama dengan Yusuf Islam, katanya.(*)
Sumber: http://www.antara.co.id
www.moeflich.wordpress.com
No comments:
Post a Comment