Betapa merasa besarnya nilai uang kertas Rp.100.000
bila dibawa ke masjid untuk diinfakkan, tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke
Mall untuk dibelanjakan!
Betapa lamanya melayani Allah selama lima menit, namun
betapa singkatnya ketika kita dua jam nonton film, berjam-jam di depan internet
bahkan semalaman chating dengan seseorang
Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa, namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar atau teman tanpa harus berpikir panjang-panjang
Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa, namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar atau teman tanpa harus berpikir panjang-panjang
Betapa asyiknya apabila pertandingan bola diberi
ekstra perpanjangan waktu, namun kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih
lama sedikit daripada biasanya
Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Al-Qur’an,
namun betapa mudahnya membaca 100 halaman novel yang laris
Betapa senangnya orang duduk di baris depan dalam
panggung hura-hura, pertandingan olah raga atau konser musik, namun lebih
senang berada di baris paling belakang ketika berada di masjid
Betapa mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan
nafsu birahi, namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari
ketika berpuasa
Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat
lima waktu, namun betapa mudahnya menyediakan waktu untuk jalan-jalan dan acara
senang-senang
Betapa malasnya untuk mempelajari arti yang terkandung
dalam Al-Qur’an, namun betapa mudah dan bersemangatnya untuk mengulang-ulangi
gosip yang sama kepada orang lain.
Betapa menariknya membaca koran berulang-ulang, bahkan
berlangganan, namun betapa malasnya kita membaca Kitab Suci Al-Qur’an
berulang-ulang.[] (edited from anonimous)
cr: moeflich.wordpress.com
No comments:
Post a Comment